Saturday, 19 November 2016
Penemuan Unsur Hidrogen
Hidrogen dalam bahasa latin Hydrogenium yang terdiri dari kata Hydro (air) dan Genesis (membentuk) merupakan salah satu unsur kimia yang memiliki nomor atom 1 dimana unsur Hidrogen memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah terbakar. Unsur ini merupakan unsur yang paling ringan didunia. Hampir setiap unsur didunia memiliki unsur hidrogen. Karakteristik Hidrogen antara lain:
- Merupakan unsur yang paling banyak, meliputi 75% dari unsur yang ada di alam semesta
- Merupakan unsur yang paling sederhana yang hanya terdiri dari satu proton dan satu elektron
- Merupakan unsur yang paling ringan, dan 14 kali lebih ringan dari udara
- Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.
- Tidak menghasilkan pencemaran udara karena langsung berdifusi dengan udara
Penemuan Atom Hidrogen
T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melakukan percobaan pencampuran logam dengan asam kuat yang menghasilkan gas yang mudah terbakar. Inilah pertama kali H2 di temukan.
Robert Boyle menemukan dan mendekripsikan ulang penemuan gas hasil reaksi antara logam dengan asam ini
Henry Cavendish pada tahun 1766 adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi bahwa hasil dari reaksi logam dengan asam merupakan "gas yang mudah terbakar". Kemudian pada tahun 1781 dia menemukan bahwa gas ini akan menghasilkan air ketika dibakar.
Antoine Lavoisier pada tahun 1783 memberikan unsur ini dengan nama hidrogen dengan mengulang kembali penemuan Cavendish
James Dewar pada tahun 1898 menggunakan penemuannya yaitu "Guci Hampa" berhasil mencairkan unsur ini dan kemudian pada tahun 1899 berhasil menghasilkan hidrogen padat.
Penggunaan Hidrogen
Selama ini hidrogen digunakan dalam bentuk gas dan bentuk cair yang banyak digunakan oleh industri - industri besar. Gas ini kabarnya digunakan oleh pesawat ulang alik sebagai bahan bakar. Secara lebih rinci berikut penggunaan hidrogen dalam kehidupan sehari- hari
- Industri Pupuk
Dengan mereaksikan antara hidrogen dengan nitrogen yang menghasilkan zat amonia sebagai bahan dasar pupuk
- Industri Minyak Goreng
Hidrogen digunakan untuk meningkatkan tingkat kejenuhan minyak goreng sehingga akan mengentalkan minyak yang membuat minyak tersebut tidak cepat rusak
- Industri Bahan Bakar
Penggunaan hidrogen pada proses pembuatan Ethanol yang digunakan sebagai salah satu bahan bakar.
- Merupakan unsur yang paling banyak, meliputi 75% dari unsur yang ada di alam semesta
- Merupakan unsur yang paling sederhana yang hanya terdiri dari satu proton dan satu elektron
- Merupakan unsur yang paling ringan, dan 14 kali lebih ringan dari udara
- Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.
- Tidak menghasilkan pencemaran udara karena langsung berdifusi dengan udara
Penemuan Atom Hidrogen
T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melakukan percobaan pencampuran logam dengan asam kuat yang menghasilkan gas yang mudah terbakar. Inilah pertama kali H2 di temukan.
Robert Boyle menemukan dan mendekripsikan ulang penemuan gas hasil reaksi antara logam dengan asam ini
Henry Cavendish pada tahun 1766 adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi bahwa hasil dari reaksi logam dengan asam merupakan "gas yang mudah terbakar". Kemudian pada tahun 1781 dia menemukan bahwa gas ini akan menghasilkan air ketika dibakar.
Antoine Lavoisier pada tahun 1783 memberikan unsur ini dengan nama hidrogen dengan mengulang kembali penemuan Cavendish
James Dewar pada tahun 1898 menggunakan penemuannya yaitu "Guci Hampa" berhasil mencairkan unsur ini dan kemudian pada tahun 1899 berhasil menghasilkan hidrogen padat.
Penggunaan Hidrogen
Selama ini hidrogen digunakan dalam bentuk gas dan bentuk cair yang banyak digunakan oleh industri - industri besar. Gas ini kabarnya digunakan oleh pesawat ulang alik sebagai bahan bakar. Secara lebih rinci berikut penggunaan hidrogen dalam kehidupan sehari- hari
- Industri Pupuk
Dengan mereaksikan antara hidrogen dengan nitrogen yang menghasilkan zat amonia sebagai bahan dasar pupuk
- Industri Minyak Goreng
Hidrogen digunakan untuk meningkatkan tingkat kejenuhan minyak goreng sehingga akan mengentalkan minyak yang membuat minyak tersebut tidak cepat rusak
- Industri Bahan Bakar
Penggunaan hidrogen pada proses pembuatan Ethanol yang digunakan sebagai salah satu bahan bakar.
Tuesday, 15 November 2016
Indonesia Darurat Narkoba, Ancaman Bagi Putra Putri Kita
Sering kita lihat berita yang menayangkan informasi penangkapan bandar narkoba di tanah air kita. Kita tidak pernah membayangkan bahwasanya negeri yang kita cintai ini menjadi salah satu tujuan bandar narkoba dalam menjalankan bisnis haram ini. Kenapa hal ini muncul secara sporadis belakangan ini? Banyak yang menganggap hal ini merupakan keteledoran dan kesalahan pemerintah yang tidak tanggap dalam memberantas narkoba. Pencandu narkoba bahkan ada dari kalangan siswa sekolah yang masih kecil. Sungguh miris kenapa narkoba bisa menjangkau kalangan pendidikan yang diarapkan menjadi tembok kokoh dalam peredaran barang ini.
Bila kita lihat di dalam kondisi masyarakat kita, banyaknya dan maraknya pemakai dan pengedar narkoba di negara kita bisa terjadi karena ketidaktahuan kita akan apa itu narkoba dan bahayanya. Banyak dari pecandu dan pemakai narkoba menjelaskan bahwa mereka pertama kali kenal dengan barang haram tersebut karena "coba - coba dan ingin tahu". Dari penuturan mereka ini kita bisa saja mengambil kesimpulan bahwa masih banyak warga negara kita yang tidak mengenal secara pasti barang haram ini. Mereka terbiasa diberikan informasi berupa gambar dan tidak mengetahui secara gamblang bagaimana bentuk aslinya, bagaimana rasanya, baunya, dsb.
Dari setiap seminar tentang narkoba yang saya ikuti, saya hanya diberikan suguhan slide dan powerpoint berupa gambar yang membuat saya berimajinasi dan pingin melihat langsung. Alangkah baiknya apabila contoh barang tersebut juga di tunjukkan secara langsung sehingga kita bisa langsung menganalisa bagaimana sebenarnya barang yang dihebohkan tersebut.
Terlepas dari semua penangkapan pemakai dan bandar narkoba oleh Badan Narkotika Nasional, kita bisa melihat banyaknya masyarakat yang masih mengkonsumsi minuman keras seperti tuak dan minuman beralkohol lainnya yang masih mudah kita dapatkan di rumah - rumah warga. Bukankah minuman ini juga sebagai langkah awal bagi masyarakat untuk mengkonsumsi narkoba tsb. Inilah alasan kenapa negara kita masih susah untuk memberantas peredaran barang haram ini. Ditambah lagi dengan adanya aparat - aparat yang terkesan menutup - nutupi bahkan juga ada oknum aparat yang ikut terlibat baik sebagai pengguna maupun sebagai pengedar. Bukankah kenyataan ini semakin menyedihkan kita.??
Banyaknya iklan yang sudah diterbitkan pemerintah mengenai bahaya dan ancaman narkoba sepertinya masih belum ditanggapi serius oleh masyarakat kita. Kita hanya berharap bahwa kesadaran masyarakat akan timbul dan segera memberantas narkoba ini secara bersama - sama. Mengingat bahaya yang ditimbulkan bisa saja akan terjadi pada anak cucu kita nantinya.
Ayo bersama berantas NARKOBA
Sering kita lihat berita yang menayangkan informasi penangkapan bandar narkoba di tanah air kita. Kita tidak pernah membayangkan bahwasanya negeri yang kita cintai ini menjadi salah satu tujuan bandar narkoba dalam menjalankan bisnis haram ini. Kenapa hal ini muncul secara sporadis belakangan ini? Banyak yang menganggap hal ini merupakan keteledoran dan kesalahan pemerintah yang tidak tanggap dalam memberantas narkoba. Pencandu narkoba bahkan ada dari kalangan siswa sekolah yang masih kecil. Sungguh miris kenapa narkoba bisa menjangkau kalangan pendidikan yang diarapkan menjadi tembok kokoh dalam peredaran barang ini.
Bila kita lihat di dalam kondisi masyarakat kita, banyaknya dan maraknya pemakai dan pengedar narkoba di negara kita bisa terjadi karena ketidaktahuan kita akan apa itu narkoba dan bahayanya. Banyak dari pecandu dan pemakai narkoba menjelaskan bahwa mereka pertama kali kenal dengan barang haram tersebut karena "coba - coba dan ingin tahu". Dari penuturan mereka ini kita bisa saja mengambil kesimpulan bahwa masih banyak warga negara kita yang tidak mengenal secara pasti barang haram ini. Mereka terbiasa diberikan informasi berupa gambar dan tidak mengetahui secara gamblang bagaimana bentuk aslinya, bagaimana rasanya, baunya, dsb.
Dari setiap seminar tentang narkoba yang saya ikuti, saya hanya diberikan suguhan slide dan powerpoint berupa gambar yang membuat saya berimajinasi dan pingin melihat langsung. Alangkah baiknya apabila contoh barang tersebut juga di tunjukkan secara langsung sehingga kita bisa langsung menganalisa bagaimana sebenarnya barang yang dihebohkan tersebut.
Terlepas dari semua penangkapan pemakai dan bandar narkoba oleh Badan Narkotika Nasional, kita bisa melihat banyaknya masyarakat yang masih mengkonsumsi minuman keras seperti tuak dan minuman beralkohol lainnya yang masih mudah kita dapatkan di rumah - rumah warga. Bukankah minuman ini juga sebagai langkah awal bagi masyarakat untuk mengkonsumsi narkoba tsb. Inilah alasan kenapa negara kita masih susah untuk memberantas peredaran barang haram ini. Ditambah lagi dengan adanya aparat - aparat yang terkesan menutup - nutupi bahkan juga ada oknum aparat yang ikut terlibat baik sebagai pengguna maupun sebagai pengedar. Bukankah kenyataan ini semakin menyedihkan kita.??
Banyaknya iklan yang sudah diterbitkan pemerintah mengenai bahaya dan ancaman narkoba sepertinya masih belum ditanggapi serius oleh masyarakat kita. Kita hanya berharap bahwa kesadaran masyarakat akan timbul dan segera memberantas narkoba ini secara bersama - sama. Mengingat bahaya yang ditimbulkan bisa saja akan terjadi pada anak cucu kita nantinya.
Ayo bersama berantas NARKOBA
Saturday, 12 November 2016
Apa yang Dilakukan Setelah Lulus SMA?
Sekolah Menengah Atas merupakan salah satu jenjang pendidikan wajib yang harus di tempuh oleh warga Indonesia. Kenapa tidak, SMA merupakan masa - masa peralihan karakter dan kepribadian seseorang dari masa remaja menjadi dewasa. Setelah menamatkan masa SMA, bebapa pilihan akan menunggu. Pilihan ini akan menentukan langkah selanjutnya. Beberapa pilihan yang biasanya di ambil orang biasanya ada 4.
- Kuliah ke Perguruan Tinggi
Pilihan ini menjadi pilihan dengan peminat yang sangat tinggi. Dari kebanyakan orang yang telah menamatkan SMA, kuliah merupakan cita - cita dan impian yang harus mereka capai. Mereka harus memiliki gelar sarjana yang harus mereka sandang dengan jalan kuliah ke Perguruan Tinggi. Jaman sekarang ini, kuliah merupakan suatu hal yang biasa dan bukan menjadi suatu hal yang fantastis
- Mengikuti Kursus Pelatihan
Pilihan ini dipilih untuk seseorang yang benar - benar ingin memiliki skill dan kemampuan yang sesuai dengan bakatnya. Mengikuti pelatihan dan kursus diharapkan dapat menambah pengetahuan dan skill yang mereka miliki untuk dapat bersaing dengan pencari kerja lainnya. Pilihan ini juga merupakan salah satu pilihan alternatif yang diambil apabila pilihan untuk kuliah ke perguruan tinggi tidak dapat mereka wujudkan karena beberapa hal seperti ekonomi dan kalah bersaing dalam ujian seleksi masuk perguruan tinggi.
- Bekerja
Bekerja dan memiliki penghasilan merupakan pilihan yang banyak ditempuh oleh lulusan SMA atau sederajat. Mereka biasanya memilih bekerja karena ingin merasakan mendapatkan penghasilan dari tangan mereka sendiri. Banyak tamatan SMA/ SMK yang bisa langsung bekerja. Alasan mereka memilih option ini juga beragama, ada karena tuntutan ekonomi, karena tidak memang tidak mau kuliah, sampai yang benar - benar ingin mencari pengalaman bekerja dibandingkan dengan kuliah. Ini semua tergantung dari pribadi masing masing.
- Menikah atau berkeluarga
Menikah juga merupakan salah satu pilihan favorit. Terbukti banyaknya pasangan muda yang menikah setelah mereka menamatkan bangku Sekolah Menengah Atas. Hal ini juga lumrah dan biasa terjadi di masyarakat. Jodoh dan maut seseorang tidak ada yang bisa menentukan, mereka hanya bisa untuk menjalani kehidupan mereka dengan sebaik - baiknya. Ungkapan bahwa tamat SMA kemudian menikah merupakan pilihan yang kurang bijaksana, saya pribadi mengatakan kalau itu tidak benar. Menikah memerlukan kematangan dari segi fisik dan emosional, juga dari segi ekonomi. Ini memang benar, akan tetapi kita tidak bisa menjamin kehidupan seseorang. Banyak yang bisa melakukan hal tersebut, dan memang sudah terbukti bahwa ijazah dan ekonomi bukan segala - galanya.Dari 4 pilihan tersebut, merupakan pilihan yang banyak dipilih oleh seseorang. Setiap orang berhak untuk menentukan pilihan dan keinginan hidupnya asalkan tidak mengganggu hak dan kewajiban orang lain. Apapun pilihan yang kita pilih, semuanya tepat asalkan kita bisa bertanggung jawab dan menerima setiap konsekuensi dari pilihan kita tersebut. Bukankah "Hidup ini Pilihan" dan kita harus memilih salah satu yang terbaik menurut kita dan harus selalu bijaksana.
Sekolah Menengah Atas merupakan salah satu jenjang pendidikan wajib yang harus di tempuh oleh warga Indonesia. Kenapa tidak, SMA merupakan masa - masa peralihan karakter dan kepribadian seseorang dari masa remaja menjadi dewasa. Setelah menamatkan masa SMA, bebapa pilihan akan menunggu. Pilihan ini akan menentukan langkah selanjutnya. Beberapa pilihan yang biasanya di ambil orang biasanya ada 4.
- Kuliah ke Perguruan Tinggi
Pilihan ini menjadi pilihan dengan peminat yang sangat tinggi. Dari kebanyakan orang yang telah menamatkan SMA, kuliah merupakan cita - cita dan impian yang harus mereka capai. Mereka harus memiliki gelar sarjana yang harus mereka sandang dengan jalan kuliah ke Perguruan Tinggi. Jaman sekarang ini, kuliah merupakan suatu hal yang biasa dan bukan menjadi suatu hal yang fantastis
- Mengikuti Kursus Pelatihan
Pilihan ini dipilih untuk seseorang yang benar - benar ingin memiliki skill dan kemampuan yang sesuai dengan bakatnya. Mengikuti pelatihan dan kursus diharapkan dapat menambah pengetahuan dan skill yang mereka miliki untuk dapat bersaing dengan pencari kerja lainnya. Pilihan ini juga merupakan salah satu pilihan alternatif yang diambil apabila pilihan untuk kuliah ke perguruan tinggi tidak dapat mereka wujudkan karena beberapa hal seperti ekonomi dan kalah bersaing dalam ujian seleksi masuk perguruan tinggi.
- Bekerja
Bekerja dan memiliki penghasilan merupakan pilihan yang banyak ditempuh oleh lulusan SMA atau sederajat. Mereka biasanya memilih bekerja karena ingin merasakan mendapatkan penghasilan dari tangan mereka sendiri. Banyak tamatan SMA/ SMK yang bisa langsung bekerja. Alasan mereka memilih option ini juga beragama, ada karena tuntutan ekonomi, karena tidak memang tidak mau kuliah, sampai yang benar - benar ingin mencari pengalaman bekerja dibandingkan dengan kuliah. Ini semua tergantung dari pribadi masing masing.
- Menikah atau berkeluarga
Menikah juga merupakan salah satu pilihan favorit. Terbukti banyaknya pasangan muda yang menikah setelah mereka menamatkan bangku Sekolah Menengah Atas. Hal ini juga lumrah dan biasa terjadi di masyarakat. Jodoh dan maut seseorang tidak ada yang bisa menentukan, mereka hanya bisa untuk menjalani kehidupan mereka dengan sebaik - baiknya. Ungkapan bahwa tamat SMA kemudian menikah merupakan pilihan yang kurang bijaksana, saya pribadi mengatakan kalau itu tidak benar. Menikah memerlukan kematangan dari segi fisik dan emosional, juga dari segi ekonomi. Ini memang benar, akan tetapi kita tidak bisa menjamin kehidupan seseorang. Banyak yang bisa melakukan hal tersebut, dan memang sudah terbukti bahwa ijazah dan ekonomi bukan segala - galanya.Dari 4 pilihan tersebut, merupakan pilihan yang banyak dipilih oleh seseorang. Setiap orang berhak untuk menentukan pilihan dan keinginan hidupnya asalkan tidak mengganggu hak dan kewajiban orang lain. Apapun pilihan yang kita pilih, semuanya tepat asalkan kita bisa bertanggung jawab dan menerima setiap konsekuensi dari pilihan kita tersebut. Bukankah "Hidup ini Pilihan" dan kita harus memilih salah satu yang terbaik menurut kita dan harus selalu bijaksana.
Thursday, 10 November 2016
Y
Selamat Hari Pahlawan
Sejarah 10 November 1945
Hari ini bertepatan pada tangga 10 November. Di Indonesia diperingati sebagai hari pahlawan. Sejarah mencatat tepat pada tanggal ini yaitu 10 November 1945 terjadi peperangandi Surabaya yang menewaskan lebih dari 6000 penduduk Surabaya. Awal peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Oktober 1945 di Hotel Yamato di Surabaya yang dimulai dari pengibaran bendera Belanda di hotel tersebut yang menyulut amarah pemuda Surabaya waktu itu. Hal ini mengakibatkan bentrokan antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda tidak dapat di elakkan.
Tentara Inggris semakin geram akibat tewasnya jendral mereka yaitu Jendral A.W.S Mallaby pada tanggal 30 Oktober 1945,sehingga pihak Inggris meminta agar rakyat Indonesia segera menyerahkan senjata mereka dan turut kepada perintah NICA.
Puncaknya pada tanggal 10 November 1945 tentara Inggris menyerang rakyat Surabaya sehingga mengakibatkan penduduk Surabaya tewas sekitar 6000 orang dalam 3 hari penyerangan.
Karena peristiwa berdarah inilah pada tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Makna dalam peristiwa ini adalah semangat juang Rakyat Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang sudah dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tidak adanya kepentingan bagi negara lain dalam mengatur dan menjajah sebuah negara yang sudah memiliki kedaulatan yang telah diraih dengan harta dan nyawa.
Menghargai Jasa Para Pahlawan
Sekarang ini tidak lagi masa peperangan menggunakan senjata dan kekerasan, peperangan pada masa sekarang ini adalah perang teknologi. Setiap negara berlomba - lomba dalam menguasai ilmu dan teknologi. Setiap negara maju memiliki teknologi yang lebih canggih, inilah bentuk peperangan pada masa sekarang ini. Peperangan dengan ilmu dan pendidikan, suatu hal yang sedang kita alami saat ini.
Pesan moral bagi kita yang masih hidup ini adalah dalam mengisi kemerdekaan dan mengingat sejarah Hari Pahlawan ini, kita dituntut untuk dapat melanjutkan perjuangan para pejuang dan prajurit bangsa yang telah gugur ini dengan hal - hal yang positif, hal - hal yang dapat mengharumkan dan membesarkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia internasional.
Khusus bagi para siswa, pendidikan yang baik dan benar adalah kunci awal dalam membangun sebuah bangsa yang besar dan bermartabat di mata internasional. Belajar dengan tekun dan rajin dan mengisi hari - hari ini dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Itulah cita - cita bangsa yang ada di pundak pemuda saat ini
Sejarah 10 November 1945
Hari ini bertepatan pada tangga 10 November. Di Indonesia diperingati sebagai hari pahlawan. Sejarah mencatat tepat pada tanggal ini yaitu 10 November 1945 terjadi peperangandi Surabaya yang menewaskan lebih dari 6000 penduduk Surabaya. Awal peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Oktober 1945 di Hotel Yamato di Surabaya yang dimulai dari pengibaran bendera Belanda di hotel tersebut yang menyulut amarah pemuda Surabaya waktu itu. Hal ini mengakibatkan bentrokan antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda tidak dapat di elakkan.
Tentara Inggris semakin geram akibat tewasnya jendral mereka yaitu Jendral A.W.S Mallaby pada tanggal 30 Oktober 1945,sehingga pihak Inggris meminta agar rakyat Indonesia segera menyerahkan senjata mereka dan turut kepada perintah NICA.
Puncaknya pada tanggal 10 November 1945 tentara Inggris menyerang rakyat Surabaya sehingga mengakibatkan penduduk Surabaya tewas sekitar 6000 orang dalam 3 hari penyerangan.
Karena peristiwa berdarah inilah pada tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Makna dalam peristiwa ini adalah semangat juang Rakyat Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang sudah dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tidak adanya kepentingan bagi negara lain dalam mengatur dan menjajah sebuah negara yang sudah memiliki kedaulatan yang telah diraih dengan harta dan nyawa.
Menghargai Jasa Para Pahlawan
Sekarang ini tidak lagi masa peperangan menggunakan senjata dan kekerasan, peperangan pada masa sekarang ini adalah perang teknologi. Setiap negara berlomba - lomba dalam menguasai ilmu dan teknologi. Setiap negara maju memiliki teknologi yang lebih canggih, inilah bentuk peperangan pada masa sekarang ini. Peperangan dengan ilmu dan pendidikan, suatu hal yang sedang kita alami saat ini.
Pesan moral bagi kita yang masih hidup ini adalah dalam mengisi kemerdekaan dan mengingat sejarah Hari Pahlawan ini, kita dituntut untuk dapat melanjutkan perjuangan para pejuang dan prajurit bangsa yang telah gugur ini dengan hal - hal yang positif, hal - hal yang dapat mengharumkan dan membesarkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia internasional.
Khusus bagi para siswa, pendidikan yang baik dan benar adalah kunci awal dalam membangun sebuah bangsa yang besar dan bermartabat di mata internasional. Belajar dengan tekun dan rajin dan mengisi hari - hari ini dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Itulah cita - cita bangsa yang ada di pundak pemuda saat ini
Tuesday, 8 November 2016
Apa yang Salah dengan Pendidikan di Indonesia?
Pendidikan seperti yang sudah dijelaskan pada postingan saya yang terdahulu merupakan salah satu upaya agar manusia Indonesia menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Salah satu manfaat pendidikan itupun baru kita rasakan setelah kita menamatkan pendidikan tersebut. Lalu bagaimana dan apa yang harus dibenahi dalam pendidikan di Indonesia ini? Ini merupakan pertanyaan yang sangat klasik dan menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya. Bagaimana dan apa sistem pendidikan terbaik di Indonesia sendiri masih dicarikan rumus dan solusinya oleh bapak - bapak pejabat kita yang terhormat. Kita tentu harus menunggu hasil dari keputusan yang akan diambil oleh bapak - bapak wakil rakyat yang ada di MPR.
Kembali ke permasalahan utama tentang pendidikan di Indonesia, setelah mengetahui banyak PR yang harus diselesaikan kita seharusnya berusaha untuk melakukan perubahan - perubahan ke arah yang lebih baik ini dimulai dari kita sendiri. Menurut saya, permasalahan utama dalam pendidikan di Indonesia ini adalah masyarakatnya. Kenapa saya bisa berfikiran seperti itu? Bila kita mau jujur dan terbuka pada diri kita masing - masing, kita akan menemukan masalah - masalah itu muncul dari kita sendiri dimulai dari keegoisan diri kita yang menginginkan pendidikan terbaik untuk anak - anak dan generasi penerus kita, padahal kita sendiri tidak memberikan pendidikan dasar terbaik untuk akhlak dan karakter anak - anak kita pada saat mereka masih kecil. Kita selalu disibukkan dengan pekerjaan dan rutinitas masing - masing dan memberikan tugas ini kepada pengasuh atau nenek mereka, seolah - olah kita lupa betapa pentingnya menanamkan sikap dan perilaku terbaik untuk anak - anak dimulai dari keluarga kecil mereka. Kejadian seperti ini mulai terjadi karena masalah ekonomi, yaaa ekonomi dianggap sebagai biang kerok yang dijadikan oleh sebagian orang tua sehingga mereka melupakan tugas dan tanggung jawab mereka kepada anak - anak mereka.
Sekolah sebagai tumbal
Rentetan dari kejadian seperti yang telah kita bahas diatas adalah tingginya keinginan dari orang tua agar anak - anak mereka untuk mendapatkan pendidikan "berkualitas" dan terbaik. Lalu seperti apakah ciri - ciri pendidikan atau sekolah yang terbaik itu.? Itupun merupakan jawaban yang sangat sulit. Kita sering membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan sistem pendidikan di negara - negara lain. Yang kita lupakan pada saat ini adalah jati diri kita sebagai warga negara Indonesia. Kita tidak hanya bisa semerta - merta membandingkan pendidikan di negara kita ini dengan negara lain karena kita memiliki kultur dan kebudayaan yang berbeda. Kita tidak bisa semerta - merta meminta pendidikan di Indonesia di sama ratakan dengan pendidikan yang ada di negara lain. Kita memiliki sumber daya dan kemampuan yang berbeda - beda tiap negara dan wilayah. Contoh kecilnya adalah membandingkan pendidikan di Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur. Ini merupakan perbandingan yang tidak seimbang, Fasilitas antara Indonesia Barat dengan Indonesia Timur sangat berbeda. Perbedaan ini mengakibatkan kemampuan untuk berkembang antara pendidikan di wilayah barat tentu tidak bisa disamakan dengan pendidikan di wilayah timur.
Hal ini juga berlaku apabila kita membandingkan pendidikan yang diberikan di Indonesia kalah jauh dari Amerika Serikat atau Finlandia dari segi fasilitas dan tenaga pendidik. Dari beberapa blog yang saya kunjungi selalu mebandingkan pendidikan di Indonesia dengan pendidikan di luar negeri. Menurut saya ini tidak perlu dilakukan, kenapa kita tidak meminta agar pendidikan kita bisa di contoh dan di tiru oleh negara lain saja? beberapa contoh perbandingan yang sering dilakukan adalah:
- Guru di Finlandia wajib S2. Bagaimana dengan di Indonesia? S2 tidak harus menjadi suatu ukuran kalau menurut saya, yang kita butuhkan sekarang ini adalah guru yang bisa mengerti bagaimana pribadi siswa dan anak didiknya seperti yang telah saya bahas pada artikel "Tipe Guru yang dibutuhkan di Indonesia"
- Jam belajar di Finlandia hanya 5 jam sehari. Itu di Finlandia yang memiliki iklim dingin, melakukan aktifiats diluar rumah selama lebih dari 6 jam akan membuat otak mereka beku. Di Indonesia kita bisa memanfaatkan waktu yang lebih lama karena kita memiliki ilkim tropis dengan waktu panas dan dingin yang merata selama 12 jam. Apabila kita menerapkan ini, ini merupakan pemborosan waktu bagi anak - anak kita yang bisa melakukan aktifitas lain yang lebih bermanfaat di sekolah mereka masing - masing.
- Di Finlandia ulangan hanya dilakukan pada waktu sudah memasuki usia SMP, di Indonesia dilakukan ulangan dimulai dari SD. Lalu apa yang salah dengan itu? Tidak ada yang salah, hal ini tentu lebih bagus apabila kita bisa memberikan tantangan dan cobaan seperti halnya ujian sekolah di waktu sedini mungkin.
- Di Amerika libur sekolah lebih banyak. Hal ini sama dengan jam belajar di Finlandia seperti yang telah diutarakan pada point 2. Mereka memiliki 4 iklim yang tentu saja mereka memiliki iklim dingin yang sangat sulit untuk berktifitas pada iklim ini. Lebih baik pendidikan diliburkan dari pada mereka susah untuk bepergian ke sekolah dalam kondisi dingin seperti itu. Tapi lihat di Indonesia, mau hujan badai-pun kita harus kesekolah. Efeknya bisa kita lihat bahwa masyarakat Indonesia bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan manapun. Kita bisa buktikan itu sekarang dimana banyaknya masyarakat Indonesia yang mampu bersaing dengan masyarat asing di negara mereka sendiri. Ini dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia secara tidak langsung telah memberikan pelajaran berharga tentang "Kerja Keras" dan "Pantang Menyerah".
Hasil perbandingan
Bila kita sudah membahas bagaimana sistem penerapan pendidikan di Finlandia dan Amerika pada tulisan di atas, sekarang kita bisa melihat output atau hasil dari pendidikan di Indonesia. Saya akan memberikan beberapa hasil positif pendidikan di Indonesia :
- Banyaknya SDM dari Indonesia yang terkenal kreatif dan ulet. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya UKM - UKM kreatif di Indonesia yang mengekspor hasil kreatifitas mereka dan diterima di negara - negara lain.
- Hacker Indonesia di segani oleh hacker negara lain. Kalau yang ini saya belum memiliki banyak artikel dan tidak dapat dijadikan acuan.
- Banyak WNI di daerah lain yang bisa sukses di negara lain dibandingkan WNA yang sukses di negara kita.
- Turis asing senang dengan budi pekerti dan kepribadian masyarakat Indonesia. Ini bukan rahasia lagi kalau Indonesia terkenal dengan keramah - tamahannya. Lalu dimana letak kesalahan sistem pendidikan kita?
- Banyaknya koruptor di Indonesia. Apakah di negara lain tidak ada koruptor? Kenapa koruptor kita banyak dari negara lain? Karena indonesia termasuk negara dengan penduduk 5 terbanyak di dunia. Koruptor di China dan Taiwan juga banyak karena mereka memiliki pemimpin yang sesuai dengan jumlah masyarakat mereka. Jika kita ingin koruptor dikurangi, cobalah untuk mengurangi jumlah pemimpin kita. tentu jumlah koruptor yang muncul juga akan berkurang..Hahahahaha..
Inti dari postingan kali ini adalah, tidak ada yang salah dengan pendidikan di Indonesia. Saya sebagai Warga Negara Indonesia mengaku bangga dengan sistem pendidikan yang sudah ada sekarang ini. Apabila kita ingin membandingkan pendidikan kita dengan negara lain, pilihkan perbandingan yang sesuai seperti dengan negara - negara tetangga yang memiliki akar kebudayaan yang mirip. Tentu perubahan sistem pendidikan kita akan lebih mudah diterapkan karena sudah mengakar sejak kecil.Pendidikan juga tidak selalu tentang sekolah, pendidikan bisa dimulai dari keluarga kecil kita sendiri, bagaimana dan seperti apa keturunan kita nantinya tergantung bagaimana mereka dididik oleh keluarga mereka.
Pendidikan seperti yang sudah dijelaskan pada postingan saya yang terdahulu merupakan salah satu upaya agar manusia Indonesia menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Salah satu manfaat pendidikan itupun baru kita rasakan setelah kita menamatkan pendidikan tersebut. Lalu bagaimana dan apa yang harus dibenahi dalam pendidikan di Indonesia ini? Ini merupakan pertanyaan yang sangat klasik dan menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya. Bagaimana dan apa sistem pendidikan terbaik di Indonesia sendiri masih dicarikan rumus dan solusinya oleh bapak - bapak pejabat kita yang terhormat. Kita tentu harus menunggu hasil dari keputusan yang akan diambil oleh bapak - bapak wakil rakyat yang ada di MPR.
Kembali ke permasalahan utama tentang pendidikan di Indonesia, setelah mengetahui banyak PR yang harus diselesaikan kita seharusnya berusaha untuk melakukan perubahan - perubahan ke arah yang lebih baik ini dimulai dari kita sendiri. Menurut saya, permasalahan utama dalam pendidikan di Indonesia ini adalah masyarakatnya. Kenapa saya bisa berfikiran seperti itu? Bila kita mau jujur dan terbuka pada diri kita masing - masing, kita akan menemukan masalah - masalah itu muncul dari kita sendiri dimulai dari keegoisan diri kita yang menginginkan pendidikan terbaik untuk anak - anak dan generasi penerus kita, padahal kita sendiri tidak memberikan pendidikan dasar terbaik untuk akhlak dan karakter anak - anak kita pada saat mereka masih kecil. Kita selalu disibukkan dengan pekerjaan dan rutinitas masing - masing dan memberikan tugas ini kepada pengasuh atau nenek mereka, seolah - olah kita lupa betapa pentingnya menanamkan sikap dan perilaku terbaik untuk anak - anak dimulai dari keluarga kecil mereka. Kejadian seperti ini mulai terjadi karena masalah ekonomi, yaaa ekonomi dianggap sebagai biang kerok yang dijadikan oleh sebagian orang tua sehingga mereka melupakan tugas dan tanggung jawab mereka kepada anak - anak mereka.
Sekolah sebagai tumbal
Rentetan dari kejadian seperti yang telah kita bahas diatas adalah tingginya keinginan dari orang tua agar anak - anak mereka untuk mendapatkan pendidikan "berkualitas" dan terbaik. Lalu seperti apakah ciri - ciri pendidikan atau sekolah yang terbaik itu.? Itupun merupakan jawaban yang sangat sulit. Kita sering membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan sistem pendidikan di negara - negara lain. Yang kita lupakan pada saat ini adalah jati diri kita sebagai warga negara Indonesia. Kita tidak hanya bisa semerta - merta membandingkan pendidikan di negara kita ini dengan negara lain karena kita memiliki kultur dan kebudayaan yang berbeda. Kita tidak bisa semerta - merta meminta pendidikan di Indonesia di sama ratakan dengan pendidikan yang ada di negara lain. Kita memiliki sumber daya dan kemampuan yang berbeda - beda tiap negara dan wilayah. Contoh kecilnya adalah membandingkan pendidikan di Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur. Ini merupakan perbandingan yang tidak seimbang, Fasilitas antara Indonesia Barat dengan Indonesia Timur sangat berbeda. Perbedaan ini mengakibatkan kemampuan untuk berkembang antara pendidikan di wilayah barat tentu tidak bisa disamakan dengan pendidikan di wilayah timur.
Hal ini juga berlaku apabila kita membandingkan pendidikan yang diberikan di Indonesia kalah jauh dari Amerika Serikat atau Finlandia dari segi fasilitas dan tenaga pendidik. Dari beberapa blog yang saya kunjungi selalu mebandingkan pendidikan di Indonesia dengan pendidikan di luar negeri. Menurut saya ini tidak perlu dilakukan, kenapa kita tidak meminta agar pendidikan kita bisa di contoh dan di tiru oleh negara lain saja? beberapa contoh perbandingan yang sering dilakukan adalah:
- Guru di Finlandia wajib S2. Bagaimana dengan di Indonesia? S2 tidak harus menjadi suatu ukuran kalau menurut saya, yang kita butuhkan sekarang ini adalah guru yang bisa mengerti bagaimana pribadi siswa dan anak didiknya seperti yang telah saya bahas pada artikel "Tipe Guru yang dibutuhkan di Indonesia"
- Jam belajar di Finlandia hanya 5 jam sehari. Itu di Finlandia yang memiliki iklim dingin, melakukan aktifiats diluar rumah selama lebih dari 6 jam akan membuat otak mereka beku. Di Indonesia kita bisa memanfaatkan waktu yang lebih lama karena kita memiliki ilkim tropis dengan waktu panas dan dingin yang merata selama 12 jam. Apabila kita menerapkan ini, ini merupakan pemborosan waktu bagi anak - anak kita yang bisa melakukan aktifitas lain yang lebih bermanfaat di sekolah mereka masing - masing.
- Di Finlandia ulangan hanya dilakukan pada waktu sudah memasuki usia SMP, di Indonesia dilakukan ulangan dimulai dari SD. Lalu apa yang salah dengan itu? Tidak ada yang salah, hal ini tentu lebih bagus apabila kita bisa memberikan tantangan dan cobaan seperti halnya ujian sekolah di waktu sedini mungkin.
- Di Amerika libur sekolah lebih banyak. Hal ini sama dengan jam belajar di Finlandia seperti yang telah diutarakan pada point 2. Mereka memiliki 4 iklim yang tentu saja mereka memiliki iklim dingin yang sangat sulit untuk berktifitas pada iklim ini. Lebih baik pendidikan diliburkan dari pada mereka susah untuk bepergian ke sekolah dalam kondisi dingin seperti itu. Tapi lihat di Indonesia, mau hujan badai-pun kita harus kesekolah. Efeknya bisa kita lihat bahwa masyarakat Indonesia bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan manapun. Kita bisa buktikan itu sekarang dimana banyaknya masyarakat Indonesia yang mampu bersaing dengan masyarat asing di negara mereka sendiri. Ini dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia secara tidak langsung telah memberikan pelajaran berharga tentang "Kerja Keras" dan "Pantang Menyerah".
Hasil perbandingan
Bila kita sudah membahas bagaimana sistem penerapan pendidikan di Finlandia dan Amerika pada tulisan di atas, sekarang kita bisa melihat output atau hasil dari pendidikan di Indonesia. Saya akan memberikan beberapa hasil positif pendidikan di Indonesia :
- Banyaknya SDM dari Indonesia yang terkenal kreatif dan ulet. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya UKM - UKM kreatif di Indonesia yang mengekspor hasil kreatifitas mereka dan diterima di negara - negara lain.
- Hacker Indonesia di segani oleh hacker negara lain. Kalau yang ini saya belum memiliki banyak artikel dan tidak dapat dijadikan acuan.
- Banyak WNI di daerah lain yang bisa sukses di negara lain dibandingkan WNA yang sukses di negara kita.
- Turis asing senang dengan budi pekerti dan kepribadian masyarakat Indonesia. Ini bukan rahasia lagi kalau Indonesia terkenal dengan keramah - tamahannya. Lalu dimana letak kesalahan sistem pendidikan kita?
- Banyaknya koruptor di Indonesia. Apakah di negara lain tidak ada koruptor? Kenapa koruptor kita banyak dari negara lain? Karena indonesia termasuk negara dengan penduduk 5 terbanyak di dunia. Koruptor di China dan Taiwan juga banyak karena mereka memiliki pemimpin yang sesuai dengan jumlah masyarakat mereka. Jika kita ingin koruptor dikurangi, cobalah untuk mengurangi jumlah pemimpin kita. tentu jumlah koruptor yang muncul juga akan berkurang..Hahahahaha..
Inti dari postingan kali ini adalah, tidak ada yang salah dengan pendidikan di Indonesia. Saya sebagai Warga Negara Indonesia mengaku bangga dengan sistem pendidikan yang sudah ada sekarang ini. Apabila kita ingin membandingkan pendidikan kita dengan negara lain, pilihkan perbandingan yang sesuai seperti dengan negara - negara tetangga yang memiliki akar kebudayaan yang mirip. Tentu perubahan sistem pendidikan kita akan lebih mudah diterapkan karena sudah mengakar sejak kecil.Pendidikan juga tidak selalu tentang sekolah, pendidikan bisa dimulai dari keluarga kecil kita sendiri, bagaimana dan seperti apa keturunan kita nantinya tergantung bagaimana mereka dididik oleh keluarga mereka.
Friday, 4 November 2016
Pendidikan Berkarakter Untuk Membangun Indonesia yang Beradab
Banyaknya perilaku yang menyimpang pada masa sekarang ini yang melibatkan siswa sebagai pelaku utama seperti seks bebas, video porno, penggunaan narkoba dan lain - lain menjadi tamparan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi tokoh - tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi yang mengingatkan tentang salah satu dosa fatal adalah " education without character". Bahkan pendidikan karakter inipun telah lama diajarkan oleh Bpk Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan yang berpilar kepada Cipta, Rasa, dan Karsa yang berarti bahwa pendidikan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan semata, akan tetapi juga memberikan nilai moral sehingga menghasilkan karya bagi kepentingan umat manusia.
Istilah Pendidikan Karakter
Secara etimologis, karakter berasal dari bahasa Yunani yaitu Kharaseein yang berarti mengukir tanda di kertas atau lilin yang berfungsi sebagai pember (Bohlin. 2005). Dengan demikian karakter dapat diartikan sebagai sekumpulan kualitas atau karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakan seseorang.
Karakter ini juga dipandang sebagai kepribadian dan prilaku. Salah satu definisi karakter yang lugas diberikan oleh Berkowitz (2002), yaitu sekumpulan karakteristik psikologis individu yang mempengaruhi kemampuan seseorang dan membantu dirinya untuk dapat berfungsi secara moral. Sedangkan moral itu sendiri adalah aturan dalam berperilaku dimana aturan tersebut berasal dari kesepakatan atau konsesus sosial yang bersifat universal (Damon, 1988).
Nucci & Narvaes (2008) menyatakan bahwa moral merupakan faktor determinan atau penentu pembentukan karakter seseorang. Oleh karena itu indikator manusia yang berkarakter moral adalah :
- Personal Improvement : Yaitu individu yang mempunyai kepribadian yang teguh terhadap aturan - aturan yang berlaku dan tidak mudah goyah oleh pengaruh lingkungan sosialnya.
- Social Skill : Yaitu kepekaan seseorang terhadap keadaan lingkungan sehingga lebih mementingkan kepentingan orang banyak diatas kepentingan pribadi dan golongan.
- Comprehensive Problem Solving : Yaitu kemampuan individu dalam mengatasi masalah dan konflik antara kepentingan pribadi dengan keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Nilai Nilai dalam Pendidikan Karakter
Ada 18 butir nilai nilai yang ditanamkan dalam pendidikan karakter yaitu :
- Religius
- Jujur
- Toleransi
- Disiplin
- Kerja Keras
- Kreatif
- Mandiri
- Demokratis
- Rasa Ingin Tahu
- Semangat Kebangsaan
- Cinta Tanah Air
- Menghargai Prestasi
- Bersahabat / Komuniktif
- Cinta Damai
- Gemar Membaca
- Peduli Lingkungan
- Peduli Sosial
- Tanggung Jawab
Semua butir nilai nilai pendidikan karakter diatas diharapkan mampu mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri akan tetapi juga demi bangsa dan negara. Nilai nilai tersebut diharapkan dapat mengembangkan akhlak dan kepribadian siswa ke arah yang lebih baik sesuai dengan Undang - Undang dan aturan negara yang berlaku. Tentunya dengan menamkan nilai nilai tersebut moral bangsa yang sudah terlanjur rusak ini dapat diperbaiki untuk kemajuan dimasa yang akan datang.
Banyaknya perilaku yang menyimpang pada masa sekarang ini yang melibatkan siswa sebagai pelaku utama seperti seks bebas, video porno, penggunaan narkoba dan lain - lain menjadi tamparan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi tokoh - tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi yang mengingatkan tentang salah satu dosa fatal adalah " education without character". Bahkan pendidikan karakter inipun telah lama diajarkan oleh Bpk Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan yang berpilar kepada Cipta, Rasa, dan Karsa yang berarti bahwa pendidikan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan semata, akan tetapi juga memberikan nilai moral sehingga menghasilkan karya bagi kepentingan umat manusia.
Istilah Pendidikan Karakter
Secara etimologis, karakter berasal dari bahasa Yunani yaitu Kharaseein yang berarti mengukir tanda di kertas atau lilin yang berfungsi sebagai pember (Bohlin. 2005). Dengan demikian karakter dapat diartikan sebagai sekumpulan kualitas atau karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakan seseorang.
Karakter ini juga dipandang sebagai kepribadian dan prilaku. Salah satu definisi karakter yang lugas diberikan oleh Berkowitz (2002), yaitu sekumpulan karakteristik psikologis individu yang mempengaruhi kemampuan seseorang dan membantu dirinya untuk dapat berfungsi secara moral. Sedangkan moral itu sendiri adalah aturan dalam berperilaku dimana aturan tersebut berasal dari kesepakatan atau konsesus sosial yang bersifat universal (Damon, 1988).
Nucci & Narvaes (2008) menyatakan bahwa moral merupakan faktor determinan atau penentu pembentukan karakter seseorang. Oleh karena itu indikator manusia yang berkarakter moral adalah :
- Personal Improvement : Yaitu individu yang mempunyai kepribadian yang teguh terhadap aturan - aturan yang berlaku dan tidak mudah goyah oleh pengaruh lingkungan sosialnya.
- Social Skill : Yaitu kepekaan seseorang terhadap keadaan lingkungan sehingga lebih mementingkan kepentingan orang banyak diatas kepentingan pribadi dan golongan.
- Comprehensive Problem Solving : Yaitu kemampuan individu dalam mengatasi masalah dan konflik antara kepentingan pribadi dengan keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Nilai Nilai dalam Pendidikan Karakter
Ada 18 butir nilai nilai yang ditanamkan dalam pendidikan karakter yaitu :
- Religius
- Jujur
- Toleransi
- Disiplin
- Kerja Keras
- Kreatif
- Mandiri
- Demokratis
- Rasa Ingin Tahu
- Semangat Kebangsaan
- Cinta Tanah Air
- Menghargai Prestasi
- Bersahabat / Komuniktif
- Cinta Damai
- Gemar Membaca
- Peduli Lingkungan
- Peduli Sosial
- Tanggung Jawab
Semua butir nilai nilai pendidikan karakter diatas diharapkan mampu mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri akan tetapi juga demi bangsa dan negara. Nilai nilai tersebut diharapkan dapat mengembangkan akhlak dan kepribadian siswa ke arah yang lebih baik sesuai dengan Undang - Undang dan aturan negara yang berlaku. Tentunya dengan menamkan nilai nilai tersebut moral bangsa yang sudah terlanjur rusak ini dapat diperbaiki untuk kemajuan dimasa yang akan datang.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)